STRUKTUR PASAR
Pasar dalah tempat bertemunya pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli barang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli yang masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga dan barang yang dijual bersifat sejenis.
Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain:
Banyaknya perusahaan di pasar
Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak perusahaan. Biasanya perusahaan berukuran kecil sehingga jumlah produksi mereka juga sedikit atau sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang di pasar.
Produk yang dijual bersifat serupa (homogen)
Produk yang dihasilkan oleh
seluruh perusahaan dalam pasar bersifat homogen atau serupa. Perusahaan sebagai pengambil harga (price taker)
Banyaknya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menyebabkan perusahaan menjadi price taker atau pengambil harga. Selain itu, homogenitas produk yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan dalam pasar juga membuat perusahaan menjadi pengambil harga.
Hambatan keluar masuk pasar rendah
Apabila ada perusahaan yang
rugi dan ingin meninggalkan industri, perusahaan tersebut dapat dengan mudah
untuk keluar. Begitu pula dengan perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam
industri.
Adanya pengetahuan sempurna
Pembeli mengetahui dengan
sempurna harga dan kualitas produk yang dijual dalam pasar. Pembeli dapat
membeli produk dari parusahaan manapun yang ada di dalam pasar.
A. Permintaan Pasar dan Perusahaan
Setiap perusahaan di dalam pasar bertindak sebagai
pengambil harga sehingga setiap perusahaan tidak memiliki kekuasaan untuk
menentukan harga. Harga sepenuhnya hasil interaksi penjual dan pembeli di
pasar, sehingga banyak atau sedikitnya barang yang diproduksi dan dijual di
pasar akan memiliki harga yang sama.
Hasil Penjualan
Marjinal (Marginal Revenue)
Hasil
penjualan marjinal (MR) adalah tambahan hasil penjualan yang diperoleh dari
menjual satu unit barang yang diproduksi perusahaan. Jika harga barang tetap
pada harga Rp5000, maka tambahan satu unit barang yang dijual adalah sebesar
Rp5000. Dengan demikian, dalam pasar persaingan sempurna, harga = hasil
penjualan rata-rata = hasil penjualan marjinal (D=AR=MR).
B. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Dalam bagian ini secara serentak
akan ditunjukan contoh angka tentang biaya produksi, hasil penjualan dan
penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara menghitung
biaya total, biaya rat-rat dan biaya marjinal, (ii) cara menghitung hasil
penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marjinal, dan (iii)
menunjukan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungannya.
Syarat
Pemaksimuman Keuntungan
Didalam jangka pendek, pemaksimuman
untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
·Membandingkan
hasil penjualan total dengan biaya total.
·Menunjukan
keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Menentukan
Keuntungan Maksimum
Untuk memaksimumkan keuntungan dengan menentukan tingkat
produksi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pendekatan biaya total dan
hasil total serta pendekatan hasil marjnal dan biaya marjinal. Pendekatan Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan
Cara yang paling mudah menentukan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan total dikurangi biaya produksi total (π = TR – TC).
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan
Keuntungan
Penentuan harga dan produksi yang akan memaksimumkan
keuntungan diperoleh saat biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal
(MR=MC). Keseimbangan perusahaan atau keadaaan yang memaksimumkan keuntungan
ditunjukkan saat kurva MC berpotongan dengan kurva MR.
Untuk memahami pendekatan hasil penjualan marjinal-biaya
marjinal (MC = MR) dengan lebih baik, satu contoh angka akan diterangkan.
Perhatikan Tabel 4 yang membandingkan hasil penjualan marjinal dengan biaya
marjinal. Data dalam kolom (4), yang menggambarkan tambahan (atau pengurangan)
untung apabila produksi ditambah satu unit, dihitung berdasarkan formula
berikut:
Tambahan
untung = Tambahan penjualan total – Tambahan biaya
D. Beberapa Kemungkinan Keuntungan Perusahaan
Keuntungan normal atau keuntungan biasa terjadi apabila hasil penjualan total sama dengan biaya total.
Keuntungan lebih normal
Perusahaan dapat memperoleh untung lebih normal di saat harga adalah lebih tinggi dari biaya rata-rata yang paling minimum.
Rugi
Kerugian yang dimaksud adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi dimana harga (P) lebih rendah dari biaya total rata-rata (AC), tetapi lebih tinggi dari biaya berubah rata-rata (AVC).
Tutup Usaha
Perusahaan akan menutup perusahaan berarti perusahaan tersebut berada dalam kondisi dimana perusahaa mengalami kerugian dan tidak dapat melanjutkan operasi.
E. Pembentukan Kurva Penawaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar