Kamis, 27 Juni 2019

Bab 12 Struktur Pasar Persaingan Sempurna










                                                 STRUKTUR PASAR 



Pasar dalah tempat bertemunya pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli barang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli yang masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga dan barang yang dijual bersifat sejenis. 


   Adapun ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain: 

Banyaknya perusahaan di pasar
Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak perusahaan. Biasanya perusahaan berukuran kecil sehingga jumlah produksi mereka juga sedikit atau sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang di pasar. 


Produk yang dijual bersifat serupa (homogen)
Produk yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan dalam pasar bersifat homogen atau serupa.
  
Perusahaan sebagai pengambil harga (price taker) 
Banyaknya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menyebabkan perusahaan menjadi price taker atau pengambil harga. Selain itu, homogenitas produk yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan dalam pasar juga membuat perusahaan menjadi pengambil harga.


Hambatan keluar masuk pasar rendah
Apabila ada perusahaan yang rugi dan ingin meninggalkan industri, perusahaan tersebut dapat dengan mudah untuk keluar. Begitu pula dengan perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam industri.


Adanya pengetahuan sempurna
Pembeli mengetahui dengan sempurna harga dan kualitas produk yang dijual dalam pasar. Pembeli dapat membeli produk dari parusahaan manapun yang ada di dalam pasar.




       

A.   Permintaan Pasar dan Perusahaan

Setiap perusahaan di dalam pasar bertindak sebagai pengambil harga sehingga setiap perusahaan tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan harga. Harga sepenuhnya hasil interaksi penjual dan pembeli di pasar, sehingga banyak atau sedikitnya barang yang diproduksi dan dijual di pasar akan memiliki harga yang sama.





Hasil Penjualan Marjinal (Marginal Revenue)


    Hasil penjualan marjinal (MR) adalah tambahan hasil penjualan yang diperoleh dari menjual satu unit barang yang diproduksi perusahaan. Jika harga barang tetap pada harga Rp5000, maka tambahan satu unit barang yang dijual adalah sebesar Rp5000. Dengan demikian, dalam pasar persaingan sempurna, harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marjinal (D=AR=MR). 



B.    Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek


      Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara menghitung biaya total, biaya rat-rat dan biaya marjinal, (ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marjinal, dan (iii) menunjukan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya.



Syarat Pemaksimuman Keuntungan              
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :
·Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.

·Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.







Menentukan Keuntungan Maksimum
Untuk memaksimumkan keuntungan dengan menentukan tingkat produksi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pendekatan biaya total dan hasil total serta pendekatan hasil marjnal dan biaya marjinal. 


Pendekatan Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan 
Cara yang paling mudah menentukan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan total dikurangi biaya produksi total (π = TR – TC).




        Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan

Penentuan harga dan produksi yang akan memaksimumkan keuntungan diperoleh saat biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal (MR=MC). Keseimbangan perusahaan atau keadaaan yang memaksimumkan keuntungan ditunjukkan saat kurva MC berpotongan dengan kurva MR.


Untuk memahami pendekatan hasil penjualan marjinal-biaya marjinal (MC = MR) dengan lebih baik, satu contoh angka akan diterangkan. Perhatikan Tabel 4 yang membandingkan hasil penjualan marjinal dengan biaya marjinal. Data dalam kolom (4), yang menggambarkan tambahan (atau pengurangan) untung apabila produksi ditambah satu unit, dihitung berdasarkan formula berikut:



     Tambahan untung = Tambahan penjualan total – Tambahan biaya




D. Beberapa Kemungkinan Keuntungan Perusahaan

Keuntungan normal
Keuntungan normal atau keuntungan biasa terjadi apabila hasil penjualan total sama dengan biaya total. 


Keuntungan lebih normal  
Perusahaan dapat memperoleh untung lebih normal di saat harga adalah lebih tinggi dari biaya rata-rata yang paling minimum.

Rugi
Kerugian yang dimaksud adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi dimana harga (P) lebih rendah dari biaya total rata-rata (AC), tetapi lebih tinggi dari biaya berubah rata-rata (AVC).

Tutup Usaha
Perusahaan akan menutup perusahaan berarti perusahaan tersebut berada dalam kondisi dimana perusahaa mengalami kerugian dan tidak dapat melanjutkan operasi.





E. Pembentukan Kurva Penawaran

            Kurva penawaran merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan.































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 15 Pasar Faktor Produksi

                                                                    PASAR FAKTOR PRODUKSI      Faktor produksi adalah inp...